RSUP Dr. Kariadi Rujukan Utama Penderita Kanker
Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso (kemeja putih) usai mengunjungi RSUP Dr. Kariadi bersama Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI, Jumat (30/11/2018), Foto : Husen/Man
Pelayanan yang sangat ramah dan komprehensif kepada para penderita kanker, membuat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, menjadi rujukan utama di Indonesia. RS ini dinilai juga telah memanusiakan manusia. Sistem layanan yang tanpa mengenal kelas, plus ada rumah perawatan bagi anak penderita kanker untuk keluarga miskin, kian mendapat apresiasi yang tinggi.
Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso usai mengunjungi RSUP Dr. Kariadi bersama Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI, Jumat (30/11/2018), memberi penilaian positif atas sistem layanan pasien kanker. “Bila dibandingkan dengan rumah sakit lain, RSUP Kariadi lebih bagus. Memanusiakan manusia, baik pasien maupun keluarganya. Ini bisa jadi percontohan. Dan RSUP Kariadi mampu berdiri sendiri, tidak bergantung pada anggaran dari Kemenkes,” nilai Imam.
Banyak penderita kanker dari daerah lain yang dirujuk ke RS ini. Menurut data dari RSUP Kariadi sendiri, penderita kanker di Jawa Tengah merupakan yang tertinggi di Indonesia. Di RSUP Kariadi ini, perawatan kanker anak dan dewasa dibedakan cara penanganannya. RSUP Karyadi juga punya rumah singgah yang diperuntukkan bagi pasien kanker yang tinggal jauh dari Semarang. Rumah singgah itu digratiskan.terutama bagi pasien dari keluarga miskin.
Komisi IX juga sempat mengunjungi “Rumah Kita” yang dikelola Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Rumah Kita bisa disinggahi pasien penderita kanker dari usia 0-18 tahun. namun di sini dikenakan biaya bermalam walau sangat murah, yaitu Rp15.000 per malam. “Yayasan itu sangat bagus dan peduli pada anak. Rumah ini memotivasi anak-anak yang tidak mampu. Yang jelas saya ikut peduli kepada para penderita kanker, penyakit yang mematikan ini,” papar legislator PDI Perjuangan tersebut.
Imam menyerukan masyarakat agar menjaga kondisi kesehatannya supaya kualitas hidup tetap terjaga. Caranya sederhana, cukup mengonsumsi buah dan sayuran, serta rutin berolahraga. “Cek selalu gula darah dan kolesterol. Itu penting agar tidak kuratif hanya penyembuhan saja. Harus ada preventif pencegahan. Itu dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia sekaligus juga agar anggaran BPJS tidak jebol,” katanya bijak kepada para wartawan yang mewawancarainya.
Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) adalah salah satu yang sedang dipopulerkan untuk mengajak masyarakat bertradisi hidup sehat. “Selain rutin mengecek kondisi kesehatan dan berolahraga, juga biasakan minum dua liter air putih. Itu sudah cukup membuat kita sehat dan jauh dari berbagai penyakit,” tutup legislator asal dapil Jawa Tengah III ini. (mh/sf)